Madura adalah salah satu kepulaun
di jawa timur yang memiliki keunikan dalam budaya. Madura juga terkenal dengan
sentral pembuatan batik, dari batik genthongan
batik khas kota Bangkalan tepatnya di daerah Tanjung Bumi, bukan hanya batik
bangkalan yang memiliki corak batik yang khas akan tetapi daerah di Madura juga
memiliki motif batik yang bermacam – macam.
Pamekasan juga terkenal dengan batiknya bahkan
pemerintah daerah pamekasan melestarikan batik dengan menggambarkan motif batik
di pinggir-pinggir jalan di pamekasan, bahkan mobil dinas pemerintahannya pun juga
di gambar motif batik oleh pemerintah daerahnya.
Ada salah satu batik pamekasan
yang sangat ketal akan jiwa masyarakat di daerahnya yaitu batik motif “Ayam”. Orang
Madura bukan hanya memelihara sapi akan tetapi banyak sebagian masyarakat
bahkan kebanyakan memelihara ayam, di karenakan dengan postur tubuh yang tidak
begitu besar dan bisa di jadikan olahan saat ada sanak familinya
bersilaturahmi. Ayam juga memiliki filosofi tersendiri bagi orang Madura.
Dalam
budaya Madura, ayam menjadi simbol keuletan dan ketangkasan. Ada satu falsafah atau kearifan local yang sering diajarkan oleh orang tua kepada anaknya
yakni kar kar kar colpe’. Kar kar kar colpe’ merujuk
kepada ayam dalam mencari makan, yaitu, nyakar dulu baru dipatok. Satu
pekerjaan yang membutuhkan keuletan dan harus dilakukan secara ajeg
(istiqamah).
Falsafah ini hendak menegaskan
bahwa dalam hidup butuh kerja keras, ulet, tangkas, dan melakukannya harus
istiqamah. Sebaliknya, sifat malas hanya menjadikan hidup tidak bermakna. Ia
hakekatnya telah mati sebelum dikubur
Dari itu batik yang bermotif ayam ini juga
sangat kental dengan jiwa orang madura dari warna sampai kecoraknyapun
menggambarkan jiwa – jiwa orang madura.